Hide Menu

Kenali Sejak Dini 7 Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi agar Tumbuh Kembang Selalu Terlindungi

Cari Tahu Apa Saja Bahaya Bulu Kucing untuk Anak Kecil Guna Menghindari Hal-Hal yang Tidak Diinginkan

Artikel Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi ini diposting diperbarui
5 Pembaca
Like
Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi 2024
© freepik.com

Tips Mengurangi Dampak Buruk Memelihara Kucing

Tips Mengurangi Dampak Buruk Memelihara Kucing
freepik.com

Kucing adalah hewan mamalia yang memiliki banyak peminat. Hal itu tidak terlepas dari tingkahnya yang menggemaskan dan dapat menjadi teman bermain. Lalu, apakah kucing berbahaya? Tidak dapat dipungkiri bahwa kucing bisa menjadi inang penyakit.

Penyakit timbul karena adanya pola hidup yang tidak sehat dan kebersihan yang tidak terjaga. Maka, untuk mengurangi dampak negatif dari pemeliharaan kucing, berikut beberapa tips yang dapat Unyulicious lakukan:

  1. Selalu menjaga kebersihan anabul, mulai dari bulu, kuku, hingga ke telinganya.
  2. Menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun anti bakteri dan air mengalir setelah bermain dengan kucing.
  3. Jaga agar kucing dan bayi berada di ruangan terpisah. Jika ingin memelihara kucing di saat ada bayi di rumah, alangkah baiknya Unyulicious menyiapkan kandang tersendiri dan jauhkan dari jangkauan bayi. 
  4. Rutin mengontrol kesehatan kucing dengan memberi pakan dan vitamin berkualitas, serta memberi vaksin untuk menjaga imunitas tubuhnya.

Sebenarnya, bulu tidak selalu menjadi penyebab infeksi dan penyakit, namun bulu bisa menjadi media penyebarannya. Terlebih bagi bayi yang masuk usia mulai belajar bereksplorasi. Lantas, apa saja bahaya bulu kucing bagi bayi? Simak penjelasan bahaya bulu kucing untuk anak kecil di bawah ini, ya!

I. G. A. Pusparani
Writer
Content Writer

Alis Volat Propriis

L. Ramadhani
Editor
Content Editor

Si penyuka kata yang tidak bisa menolak novel fiksi, bergantung pada kalimat, dan selalu menyelesaikan paragraf.

Konten ini dikerjakan sepenuhnya oleh Unyu. Meski Unyu terkadang menerima produk dan layanan secara gratis dari produsen atau pihak pemasang iklan, namun produsen dan pihak lainnya tidak berperan dalam menentukan isi atau penentuan peringkat dalam konten Unyu. Silakan baca kebijakan editorial Unyu untuk lebih detail.
Pakar dalam konten ini hanya meninjau isi konten bagian artikel seperti tips, tutorial, cara, promo dan lainnya. Produk dan/atau layanan yang direkomendasikan bukanlah pilihan dari pakar.

7 Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi - Terbaru 2024

Menurut jurnal penelitian Prayuani et al (2015), apabila kucing peliharaan terinfeksi oleh Toxoplasma gondii dan memiliki kontak dengan manusia, maka manusia tersebut berisiko terinfeksi virus yang sama melalui bulu dan kotoran kucing yang menempel pada badan kucing.

Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada bayi, Unyulicious bisa mewaspadai bahaya bulu kucing bagi bayi di bawah ini. Check it out!

1
Cakar Kucing

Imunitas yang Baik Diperlukan untuk Melawan Efek Cakaran

Cakar Kucing

2
Asma

Lakukan Terapi Asma agar Tidak Menjadi Hal Serius

Asma

3
Memicu Alergi

Sering Kali Alergi Berasal dari Faktor Genetika

Memicu Alergi

4
Chagas

Mandikan Kucing secara Teratur agar Tetap Sehat

Chagas

5
Toksoplasmosis

Tokso Menjadi Penyakit yang Sering Mengancam Manusia

Toksoplasmosis

6
Ring Worm

Gunakan Sampo Anti Kutu dan Jamur Ketika Memandikan Kucing

Ring Worm

7
Infeksi Campylobacter

Gunakan Sarung Tangan Ketika Membersihkan Kotoran Kucing

Infeksi Campylobacter

Anda bisa percaya Unyu. Kami memberikan ulasan dan rekomendasi jujur berdasarkan pengetahuan mendalam dan pengalaman dunia nyata. Cari tahu lebih lanjut tentang cara Unyu meninjau dan merekomendasikan produk dan layanan.
Imunitas yang Baik Diperlukan untuk Melawan Efek Cakaran
© freepik.com
1
Imunitas yang Baik Diperlukan untuk Melawan Efek Cakaran

Cakar Kucing

Rekomendasi kami

Bahaya bulu kucing pertama bagi bayi yaitu cakar kucing. Jika melihat sekilas, bisa jadi kuku dan bulu tidak saling berhubungan.

Akan tetapi, penularan bakteri Bartonella Henselae dapat berpindah ke manusia melalui gigitan atau cakaran kucing. Secara umum, efek dari gigitan atau cakaran tersebut berupa benjolan kecil selama 10 hari.

Biasanya, gigitan tersebut diikuti dengan ciri lain seperti menggigil, mual, demam, peradangan, rasa nyeri, dan lainnya. Bagi baby atau anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Lakukan Terapi Asma agar Tidak Menjadi Hal Serius
© freepik.com
2
Lakukan Terapi Asma agar Tidak Menjadi Hal Serius

Asma

Rekomendasi kami

Bahaya bulu kucing pada bayi selanjutnya adalah penyakit asma. Tidak hanya bayi, manusia dewasa juga rentan kena asma akibat bulu kucing. Alergen di dalam bulu kucing berasal dari protein sel kulit mati.  Biasanya, alergen tersebut berbentuk serpihan kulit kecil di rambut.

Serpihan itulah yang bisa mengudara dalam bentuk debu. Meskipun asma tidak jauh berbeda dengan alergi debu, namun penderita asma akan menunjukkan reaksi yang sangat kuat. Tentunya, serangan asma dapat mengancam paru-paru hingga jiwa penderitanya.

Penderita asma harus selalu menjauhi bulu peliharaannya, tidak terkecuali kucing. Oleh sebab itu, memiliki hewan peliharaan berbulu sangat tidak disarankan bagi keluarga yang salah satu anggotanya mengidap asma.

Sering Kali Alergi Berasal dari Faktor Genetika
© freepik.com
3
Sering Kali Alergi Berasal dari Faktor Genetika

Memicu Alergi

Bahaya bulu kucing berikutnya bagi bayi adalah menimbulkan alergi. Namun, alergi sering kali terjadi karena adanya faktor genetika. Maksudnya, anak lebih memungkinkan mengalami alergi jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat alergi kucing.

Pada bayi yang memiliki alergi, imun tubuh mereka akan mengira bahwa alergen sebagai sesuatu yang berbahaya. Selanjutnya, tubuh akan membentuk antibodi untuk melawannya. Gejala alergi tersebut bisa berasal dari bulu, air liur, maupun urin kucing.

Alergen bisa menyebabkan radang mata, hidung tersumbat, ruam di wajah, leher, maupun dada bagian atas. Beberapa reaksi tersebut terjadi ketika Unyulicious masuk ruangan dimana kucing pernah berada di tempat itu.

Mandikan Kucing secara Teratur agar Tetap Sehat
© freepik.com
4
Mandikan Kucing secara Teratur agar Tetap Sehat

Chagas

Penyakit chagas menjadi salah satu penyakit yang sering kali terjadi. Chagas adalah penyakit yang penyebabnya berupa parasit protozoa. Penyakit ini dapat terjadi ketika Unyulicious menciumi kucing yang tidak terjaga kesehatannya.

Di sisi lain, infeksi chagas menjadi semakin tinggi jika Unyulicious tidur dengan kucing atau hewan peliharaan berbulu lainnya. Oleh sebab itu, Unyulicious perlu memandikan kucing secara rutin agar kucing terhindar dari parasit.

Tokso Menjadi Penyakit yang Sering Mengancam Manusia
© freepik.com
5
Tokso Menjadi Penyakit yang Sering Mengancam Manusia

Toksoplasmosis

Rekomendasi kami

Unyulicious tentu sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini, toksoplasma atau yang lebih dikenal sebagai penyakit tokso. Penyebab penyakit ini adalah parasit Toxoplasma gondii pada kotoran kucing yang terinfeksi, sebab kucing menjadi inang alami dari parasit ini.

Ketika kucing menjilati tubuhnya, parasit bisa saja tertinggal di bulu yang dapat menular ketika Unyulicious mengelusnya. Siapa pun bisa kena penyakit ini, tidak terkecuali wanita hamil dan bayi.

Jika wanita hamil terinfeksi penyakit ini, maka hal itu dapat membahayakan janin di dalam kandungan. Bahkan, penyakit ini juga bisa bikin janin gugur di usia kehamilan muda, tepatnya trimester pertama.

Di sisi lain, bayi juga rentan tertular penyakit ini ketika ibu terinfeksi di trimester ketiga. Terdapat banyak infeksi awal yang dapat menyebabkan janin lahir dalam keadaan meninggal atau keguguran. Jika bumil terpaksa harus membersihkan sendiri kotoran kucing, jangan lupa gunakan sarung tangan. 

Gunakan Sampo Anti Kutu dan Jamur Ketika Memandikan Kucing
© freepik.com
6
Gunakan Sampo Anti Kutu dan Jamur Ketika Memandikan Kucing

Ring Worm

Rekomendasi kami

Penyebab dari penyakit kulit ring worm atau kurap adalah jamur. Bila anabul di rumah terkena penyakit ini, kucing akan dengan mudah menularkannya melalui bulu.

Meskipun kurap bukan penyakit yang berbahaya, namun rasa tidak nyaman seperti gatal tentu akan terasa menyiksa. Kurap menjadi penyakit kulit yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak dan bayi.

Cara mengantisipasi yang dapat Unyulicious lakukan adalah dengan memandikan si anabul dengan sampo khusus seperti sampo anti jamur, anti kutu, dan sampo anti bulu rontok. Jika bingung, Unyulicious bisa menggunakan rekomendasi produk dari tim Unyu di atas.

Gunakan Sarung Tangan Ketika Membersihkan Kotoran Kucing
© freepik.com
7
Gunakan Sarung Tangan Ketika Membersihkan Kotoran Kucing

Infeksi Campylobacter

Secara umum, bakteri Campylobacter hidup di dalam saluran pencernaan anabul. Unyulicious bisa terinfeksi bakteri ini jika menyentuh kotoran atau bulu kucing yang terinfeksi.

Penderita penyakit ini mayoritas anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun, lansia (lanjut usia) di atas 65 tahun, dan orang dengan imunitas yang lemah. Adapun gejala dari bakteri ini yakni diare yang disertai demam, mual, darah, muntah, dan kram perut. Biasanya, gejala ini berlangsung selama 1 minggu.

Tanya Jawab Seputar Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi

Setelah membaca penjelasan dari tim Unyu di atas, masih adakah yang membuat Unyulicious penasaran? Sebelum menuliskan rasa penasaran itu di kolom diskusi, simak terlebih dahulu beberapa pertanyaan di bawah ini, ya!

Tim Unyu berharap penjelasan yang ada dapat menambah wawasan Unyulicious tentang bahaya bulu bagi manusia, khususnya bayi. Yuk, simak lebih lanjut!

Bolehkah bayi bermain dengan kucing?

Boleh, bayi boleh bermain dengan kucing selama si anabul dalam keadaan sehat dan tetap dalam pengawasan.

Kenapa bayi tidak boleh dekat dengan kucing?

Sebab, adanya rasa khawatir dari orang tua baru jika kucing melukai bayi. Akan tetapi, dengan adanya sedikit perubahan di rumah, memelihara kucing ketika memiliki bayi adalah hal yang aman.

Jika bulu kucing terhirup apakah bahaya?

Tidak, menghirup bulu kucing tidak menyebabkan bahaya secara langsung. Namun, jika sering menghirup bulu kucing, maka hal itu dapat memicu bronkitis kronis atau memicu alergi pada saluran nafas.

Apa hukumnya bulu kucing dalam Islam?

Dalam hukum Islam, bulu kucing tidak bersifat najis baik dalam jumlah banyak maupun sedikit.

Kesimpulan: Bahaya Bulu Kucing bagi Bayi

Berbeda dengan ular yang memiliki sisik, kucing memiliki bulu yang cukup lebat dan bisa saja rontok. Rontoknya bulu kucing itulah yang membuat banyak orang mengatakan bahwa bulu kucing dapat membuat wanita mandul. Lebih parah, bulu kucing bisa menjadi hal yang mematikan.

Pernyataan tersebut yang membuat banyak orang tidak menyarankan wanita hamil memelihara kucing, termasuk kucing ras anggora. Nyatanya, memelihara kucing memiliki manfaat yang baik untuk wanita hamil, salah satunya mengurangi stres.

Selama Anda melakukan perawatan dengan tepat termasuk cek kesehatan si anabul, maka resiko bahaya bulu kucing bagi bayi bisa Anda cegah. Selain memerhatikan kesehatan kucing, Anda juga perlu memerhatikan kesehatan lingkungan rumah. Pastikan rumah tidak dalam keadaan kotor dan sirkulasi udara lancar.

Sebab, jika Anda tidak menciptakan lingkungan rumah yang bersih, maka hal itu akan mengganggu kesehatan Anda dan baby. Lantas, apakah Unyulicious sudah siap untuk hidup lebih sehat bersama si anabul?

Deskripsi setiap produk bersumber dari produsen/brand, situs marketplace, dan sebagainya. Harga yang tercantum di konten Unyu adalah harga terendah di marketplace, toko, atau situs resmi produk saat konten dibuat.
Apabila Anda membeli produk yang disebutkan di konten ini, Unyu mungkin akan menerima sebagian komisi dari hasil penjualan produk tersebut.

Komentar & Diskusi

Berikan ulasan mengenai konten ini, ulasan anda akan sangat berguna untuk kami dan pembaca lainnya, bantu pembaca lainnya mendapatkan banyak informasi

guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat Semua

Konten Serupa

Diliput oleh banyak media terpercaya di Indonesia

Detik.com Kompas.com Liputan6 Tribun Network Merdeka.com Tempo